Sepatu Wanita Motif Batik Parang Diproduksi Lagi

Motif batik Indonesia sangat beragam. Bahkan berdasarkan referensi, terdapat ribuan motif. Hal ini memungkinkan sebab setiap daerah memiliki motif batiknya sendiri.

Apalagi tahun-tahun belakangan, motif batik benar-benar sangat banyak. Setiap daerah mengeksplore motifnya sendiri berdasarkan kearifan lokal. Pemerintah daerah pun tak segan-segan lagi mendorong pertumbuhan batik dengan menggunakannya sebagai pakaian resmi, di luar seragam resmi.

motif batik parang


Motif batik parang merupakan salah satu yang digemari hingga saat ini. Motif batik Jawa ini berasal dari kata pereng yang artinya lereng. Begitulah penuturan Adhianti Riena, penggemar batik dan pelaku bisnis sepatu dan tas yang didominasi bahan batik.

“Kalau dilihat, motif batik parang bentuknya memang memiliki alur garis diagonal. Biasanya memiliki susunan motif yang menyerupai huruf S,” ujar pemilik akun Instagram @adhiantirina ini kepada suarasiber melalui pesan singkat.

Filosofi Motif Batik Parang


Susunan huruf S pada motif batik parang jalin-menjalin, tidak terputus-putus. Hal ini melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari gerakan ombak di samudera.

“Coba kita perhatikan gerakam ombak, ada yang pecah di ibir pantai namun dari tengah lautan akan kembali menggulung, terus menerus. Begitulah yang ingin digambarkan para leluhur kita dengan batik motif parang tersebut,” imbuh Adhianti.

Mereka yang mengenakan busana bermotif batik ini pun diharapkan mewarisi semangatnya tadi. Menjalani kehidupan senantiasa dengan semangat dan rasa optimis yang tak pernah padam.

Demikian juga tatkala manusia melakukan kesalahan, bukan berarti kehidupannya terputus. Masih ada jalan, miaslnya dengan meminta maaf sehingga kehidupan akan tetap berjalan. Tak ada bedanya dengan huruf S pada motif parang yang diadopsi dari ombak samudera.

Selain itu filosofi lainnya ialah upaya memperjuangkan kesejahteraan maupun pertalian keluarga. Sementara dinamika yang bisa ditemui pada motf ini ialah ketangkasan, kewaspadaan dan keberlangsungan antara satu dengan yang lain.

Sepatu Kantor Bermotif Batik Parang


Batik pun bisa diaplikasikan ke dalam berbagai karya yang bisa digunakan manusia. Bicara soal batik, rasanya tak bisa dilepaskan dari d.a.t, sebuah perusahaan sepatu yang sangat memahami motif batik dalam produk mereka.

Bulan Oktober ini, d.a.t kembali mengeluarkan produknya, berupa sepatu kantor wanita khusus motif batik parang. Untuk melengkapinya, juga diluncurkan sekaligus tas laptop berbahan senada. Pasti manis dikenakan mereka yang aktif di kantor.

Sepatu formal berhak 3 centimeter ini dibanderol dengan harga Rp285,000. Bisa diorder untuk ukuran 35 sampai 42.

Sedangkan tas laptopnya dibanderol Rp265.000. “Bagi yang menginginkan tambahan tali panjang harganya hanya Rp330.000,” ujar Adhianti.

Saat diluncurkan kemarin, produk ini langsung habis. Karena banyaknya permintaan maka d.a.t pun memproduksinya lagi. Namun sistemnya pre order (PO) dan akan ditutup pada 9 Oktober nanti.

“Silakan diorder sebelum kehabisan lagi,” pesan Adhianti yang selalu melayani konsumennya di Instagram @adhiantirina.

Pengakuan Unesco yang Mendunia


Kalau ada yang masih berpikir sepatu, tas laptop, kemaja, kebaya batik itu menandakan zaman old agaknya harus diperbauri wasawannya. Karena batik adalah salah satu warisan budaya kebanggaan Indonesia. Dan pada 2 Oktober 2009 silam, diakui Unesco ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia.

Pengakuan ini disampaikan dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.

Kembali ke motif batik parang, jenisnya pun banyak. Ada Parang Rusak, Parang Rusak Barong, Parang Klitik, Parang Kusumo, Parang Tuding, Parang Curigo, Parang Centung, dan Parang Pamor. Dan yang membuat bangga, batik kini boleh dikenakan siapa saja. Baik warga biasa, pejabat, artis lokal hingga selebritis kelas dunia.

Jessica Alba misalnya, pada 2015-an terlihat mengenakan dengan mini dress batik motif parang. Dengan berbatik, si cantik bintang film Fantastic Four ini membuktikan dia tetap bisa tampil fashionable dan cool. Apalagi dengan sepatu boot yang dipakainya.

Jessica memakai dress ini di acara Fourth Annual Fashion Forward Luncheon 2004 di Beverly Hills, California. Bahkan dia sudah memakai batik sebelum diakui oleh Unesco pada 2 Oktober 2009.

Nah, kapan kalian mengenak aksesoris motif batik? ***

Sumber: suarasiber.com

0 Response to "Sepatu Wanita Motif Batik Parang Diproduksi Lagi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel